SangekNihh - Gadis Perawan Tukang Photocopy - Kali ini
SangekNihh akan menceritakan Cerita Sex Terbaru ketika nikmati Gadis Perawan Tukang Photocopy. Mau tahu kelanjutan
ceritanya? Langsung aja yuk baca dan simak baik-baik pengalamanku ini.
Sore itu waktu aku sampe dikantor aku disuruh leader ku
untuk fotokopi,naah beranjaklah aku ke tempat fotokopi disebelah perusahaanku
tersebut. Saat sampai di tempat fotokopi tersebut ada pemandangan yang gak
biasa aku lihat yaitu sosok gadis seksi dengan paras cantik dan body yang
sangat aduhai berkulit putih.
Ternyata gadis itu adalah kariawan fotokopi tersebut. Pertama aku berlagak
biasa saja walaupun sebenarnya aku ingin kenalan sama gadis itu. Setelah aku
selesai fotokopi aku kembali ke kantor dengan rasa penasaran siapa cewek itu
sebenarnya.
Keesokan harinya aku kembali ke tempat fotokopi tersebut
berniat untuk mengajak kenalan gadis tersebut tapi dengan modus aku fotokopi.
Dan tak kusangka ternyata gadis itu judes, aku mengajaknya berbicara tapi gadis
itu diam saja. Kemudian timbulah dalam fikiranku untuk bisa menikmati tubuhnya yang seksi itu.
Beberapa hari kemudian aku bertanya pada teman kantorku
ternyata ada yang kenal dengan pegawai fotokopi tersebut kemudian aku meminta
no hp dan kontak Line nya.
Ternyata gadis itu namanya Rani,
umurnya sekitar 21 tahunan.
Lalu aku langsung add kontak Line nya dan
tak lama ternyata kontak Line ku
langsung diterimanya, tapi aku mebiarkannya saja dulu.
Suatu malam di Line
nya Rani memasang
foto yang cantik banget kemudian aku mencoba menggodanya dengan Line dan ternyata tak kuduga gadis itu
membalas chatku dengan baik.
Aku lantas berfikir ternyata gadis ini enggak judes, mungkin aja belum kenal
maka terliat judes.
Setelah beberpa hari aku chatting dengan Rani aku beranikan diri untuk mengajaknya makan siang dan diapun
ternyata mau. Lalu akumenjemputnya ditempat ia bekerja lalu aku menuju suatu
rumah makan sederhana. Sambil makan aku bertanya “apa gak ada yang marah niiih
kalo kita makan berdua gini”, “aaahh gak ada orang aku jomblo kok mas” jawab Rani. Dalam hati aku berkata yes
aku ada kesempatan. Sekitar 30 menitan
kita selesai makan lalu aku
mengantarnya kembali ketempatnya bekerja dan akupun kembali bekerja.
Seminggu kemudian waktu malam minggu aku mengajaknya keluar
untuk makan malam.aq mengajaknya disebuah cafe didaerahku. Aku bertekat untuk
menyatakan perasaanku kepadanya malam itu entah diterima atau tidak.
Disela-sela makan aku bercanda dengannya seolah kita sudah akrab lama.
Obrolanpun aku juruskan menuju pernyataan cintaku padanya. Seleai makan
tepatnya sebelum pulang aku menyatakan perasaanku padanya dan diapun diam
sejenak mendengarkan pernyataanku tersebut. Akupun berfikir “waaah aku pasti
bakal ditolak” dan ternyata tak sesuai dugaanku Rani pun menerima cintaku. Perasaanku sangat
bahagia sekali.
Setelah Rani menerima cintaku akupun lantas mengantarnya pulang. Sesampainya
dirumahnya terlihat rumahnya sangat sepi. Ternyata dia hanya tinggal dirumah
berdua sama neneknya karena kedua orangtuanya berada diluar jawa untuk bekerja.
Aku sampai dirumahnya sekitar jam 9 malam belum malam-malam banget siih tapi
aku memutuskan untuk berpamitan pulang, tapi ketika aku berpamitan untuk pulang
ternyata Rani malah
menahanku untuk tidak pulang dulu, dia meminta agar aku menemaninya sebentar karena
ternyata neneknya sedang ada drumah om nya tidak jauh dari tempat tinggal Rani.
“Timbulah pikiran kotorku siapa tau aku bias langsung
menikmati tubuh Rani”. Akupun
mengiyakan permintaan Rani dan menemaninya. Gurauan dan candaan pun menghiasi obrolan kita
sampai2 tak sengaja tanganku mengenai payudaranya. Langsung candaan kita
berhenti dan kita saling bertatap muka. Tanpa berpikir panjang aku langsung
mendekatkan wajahku kewajah Rani dan tak kusangka ternyata dia hanya diam saja seaakan memberi
tanda untuk aku segera menciumnya. Tak lama aku langsung mencium bibirnya,
diapun membalas ciumanku dengan mesra. Lidahku mulai bergerilya didalam rongga
mulutnya diapun membalas lidahku. Kita saling menikmati ciuman tersebut.
Tak lama tanganku mulai memegang payudaranya dan diapun diam
saja, aku lalu meremas-remas payudranya yang kutaksir sekitar 36 itu. Kurasakan
penisku mulai tegang. Ciumanku mulai sampai keleher Rani, aku sengaja membuatnya terangsang.
Sambil berciuman aku memasukan tanganku untuk masuk kedalam kaosnya, dan
masuklah tanganku. Besar sekali rasa payudaranya saat kupegang. Diapun mulai
mendesis pelan. Aku semakin bernafsu, kupegang tangannya dan kuarahkan
kepenisku yang sudah sangat keras sekali. Dengan tanpa kusuruh tanganya pun
mulai meremas penisku.
Setelah kurasa kita berdua terangsang aku mulai membuka kaos
yang dia kenakan dan bra merah yg dia pakai, aq menjilati putting susunya dia
mulai merintih keenakan terus tanganku juga mulai masuk kedalam celananya
mengobok-ngobok memknya dengan jariku. Rani lalu membuka resetlingku dan mengeluarkan
penisku dari celana dan dengan ganasnya diapun langsung mengulum penisku. Aku
merasakan sangat nikmat sekali. Akupun membiarkanya menikmati penisku yang
besar itu.
Setelah sekitar 7
menit Rani mengulum
penisku, aku membuka celana dan celana dalam nya lalu aku rebahkan dia disofa.
Perlahan aku mulai masukkan penisku kedalam memeknya “Bleeeeesssss” penisku
masuk liang senggamanya. Aku memaju mundurkan pelan-pelan.
“Aaaaahhhhhh….Aaaahhhhhh….” desah Rani. Aku terus memompanya
“Plooook…Ploook…Ploook…”. Aq pandang wajah Rani dia sangat menikmatinya. Setelah beberapa
menit aku menarik tangannya dan meminta dia diatasku, diapun menurutinya. Dia
terus bergoyang memainkan perannya diatas. Tak lama dia bergoyang Rani berteriak
lirih “Say…Saayyyaaank…Aku keluuuaaarr…” akhirnya dia orgasme untuk yang
pertama.
Setelah aku merasa bosan dengan gaya itu lalu memintanya
untuk nungging, kumasukkan lagi penisku yang keras itu kedalam memeknya dari
belakang. Kusodok secara cepat (aku berfikir agar aku segera keluar sebelum
nenknya pulang). Rani merintih “Aaaahhhh….Sayank..pelaan pelaaaan” tapi aku tidak
mempedulikannya aku terus menyodoknya dari belakang secara cepat sehingga
terdengar suara “ploooook…plooook…plooook” sangat keras..
Kurang lebih 15
menit aku menyodoknya dari belakang, aku merasakan badanku bergetar, aku merasa
melayang sampai terasa di ubun-ubunku. Dan akhirnya
“Crrooooottt…..Crooottthhh….Croootttttt…” tak terkira berapa kali aku
menyemprot liang rahimnya dan aku membiarkan sejenak penisku tertancap di
memeknya. Setelah itu kita saling berpakaian, kita membersihkan badan kita
hanya dengan tisu yang ada dimeja tamu.
Setelah kita berpakaian aku melihat wajah Rani terdiam murung,
kemudian aku bertanya.
“kamu kenapa sayank”
“kenapa tadi keluarkan didalam,nanti kalo aku hamil gimana”
jawab Rani
“gak papa sayank,kn Cuma sekali,besok-besok nggak aku
keluarkan didalam lagi deeh” jawabku meyakinkannya
“pokoknya kalau aku hamil kamu harus bertanggung jawab”
cetus Rani
“iya sayank, aku pasti tanggung jawab kok” jawabku agar Rani merasa
tenang
“janji ya” Rani meminta janji
“iya janji sayank” jawabku sambil mengecup keningnya.
0 komentar:
Post a Comment