SangekNihh - Ku Ajak Karaoke Hingga Ku Setubuhi - Kali ini
SangekNihh akan menceritakan Cerita Sex Terbaru ketika Ku Ajak Karaoke Hingga Ku Setubuhi. Mau tahu kelanjutan
ceritanya? Langsung aja yuk baca dan simak baik-baik pengalamanku ini.
Suatu harii seorang kawan memberii tahu bahwa ada sebuah
tempat karaoke di Kelapa Gading yg memutarkan lagu-lagu karaoke dgn
gambar-gambar perempuan telanjang. Kerana penasaran, kucoba menggalii
iinformasii kebenaran iinformasii tersebut. Secepat kiilat kusambangii daerah
yg dimaksud. Tiiba di tempat tujuan, kupesan
kopii di warung yg berada tak jauh darii siitu.beberapa lakii-llakii
paruh baya terlihat bercengkerama. Kucoba berbaur dgn ngobrol ngalor ngiidul seraya mencarii
kebenaran. Tak terasa setengah bungkus rokok lenyap ku hiisap. Usut punya usut
ternyata memang benar Sex Story kawanku iitu. Puas rasanya seakan tak siia-siia
ttenaga terbuang.
Malam miinggu, sekiitar jam 22.00 aku tiiba di kos seorang kawan perempuan.
Sebut saja Syane. Syane ini
adalah kawan satu kampusku namun beda fakultas.kita saliing kenal karena seriing bertemu di basecamp. Badan giitar spanyol, tiinggii semampaii,
kuliit eksotiis, rambut kecoklatan sepunggung sedikiit bergelombang. Hmmmm…. Syane. 2 harii yg lalu aku mengajaknya
pergii untuk ber karaoke ditempat tersebut. Ternyata Syane tiidak
keberatan, walaupun sebelomnya aku sudah memberitahukan siituasii serta keadaannya. “ ”
Setengah jam perjalanan
menuju lokasii. Sesampaii di sana langsung kupesan satu ruangan VIIP,
tentu saja dgn harapan priivasii aman terkendalii… selanjutnya kita pun diantar oleh seorang
perempuan menuju ke ruangan yg sudah kupesan. Sesampaii nya diruangan,
perempuan tersebut menawarkan miinuman dan makanan. Kita cuma memesan miinuman
dan makanan keciil saja, mengiingat ini tempat karaoke bukan rumah makan
padang. Sesudah meneriima order an, perempuan tersebut gegas langsung ke luar.
Sementara iitu kita berdua mulaii memiiliih lagu yg iingiin kita nyanyiikan
maupun hanya untuk didengar. Dua buah lagu sudah selesaii kita nyanyiikan dan
piintu ter buka kembalii dan masuklah perempuan tadi sembari membawa pesanan
kita.
Cukup lama menunggu, aku mulaii merasa penasaran karena gambar-gambar yg hot
belom juga muncul dilayar TV. Kucoba sabar menunggu dan terus menunggu.Ternyata
gambar-gambar hot iitu baru akan muncul sesudah jam 23.30.
Disuguhii
gambar-gambar perempuan telanjang dgn pose pose menantang membuat birahi sex ku muncul. Kurapatkan
posiisii duduk ku dgn Syane,
mamahiisiiswii semester 6 iitu, dan mulaii meliingkarkan tanganku di
piinggangnya. Rupanya peka akan perubahan keadaan yg terjadi, iia pun mulaii menyandarkan badannya ke dadaku yg biidang sembari terus bernyanyii. Entahlah apa yg ada
di benak Syane saat
iitu. Di laiin siisii aku mulaii suliit berkonsentrasii dgn teks-teks yg tertuliis di
layar TV. Tangan ku otomatiis merespon seolah tahu apa yg menjadi tugasnya.
Berbeda ketiika harus berhadapan dgn komputer kantor yg seakan enggan
menarii-narii memiijat tuts keyboard. Hahahahah… lupakan kantor, lanjutkan
petualanganku. Pertama tanganku mulaii meraba-raba punggungnya, perlahan tetapi pastii tanganku mulaii
berpiindah ke bagiian depan. Hiingga akhiirnya kurasakan benar tanganku mulaii
menyentuh gumpalan dagiing yg terbungkus rapii oleh BH berenda yg sedikit
tiipiis. Kubelaii dgn sentuhan ujung jarii . Remasan remasan keciil kuberiikan
ke gumpalan dagiing tak bertulang iitu
untuk menaiikkan hasrat biirahii Syane.Terdengar
syahdu Syane mulaii
mengeluarkan desahan-desahan lembut yg menggoda. “
Desahan mahasiiswii tersebut semakiin membuat gaiirah seksku
meniingkat. Kembalii secepat kiilat
tanganku menyeliinap di baliik kaosnya yg ketat. Kulepaskan pengaiit BH di
punggungnya yg mulus.
“Kuncii dulu piintunya sayang, nantii klo ada yg masuk giimana?,” kata Syane”.
Bergegas aku menghampiirii piintu dan mencarii kunciinya. Piintunya tiidak
berkuncii. Kuputar otak untuk memuluskan
hasrat terpendam ini… tampak sebuah sofa yg ada didekat piintu. Tanpa piikiir
panjang , kudorong saja hiingga menutupii daun piintu, lumayan piintu iitu tak
dapat langsung terbuka karena terganjal oleh sebuah sofa.
Aku segera kembalii ke sofa
tempat ku duduk semula dan mulaii bergeriilya.
kulepaskan kaos dan BH yg dikenakan Syane.
IIa sama sekalii tak keberatan,
bahkan justru membantu melepaskan
kaos yg dikenakannya. Begiitu kaos dan BH iitu terlepas, kuliihat dua buah gumpalan
dagiing yg sangat menggemaskan. Ukurannya tak terlalu besar tetapi sangat
proporsiional dg badan Syane yg rampiing. Begiitu mempesona. Sejenak aku terbelalak. Namun
tak kubiiarkan diriiku terpesona terlalu lama, sgera kuraiih buah dada Syane yg sudah
menantang untuk diremas-remas dan dihiisap. Desahan halus kembalii terdengar
ketiika tanganku mulaii meremas-remas buah dadanya dan disertaii dgn hiisapan
maupun jiilatan.
“Ahh… ahh… ahh…, “pelan sayang jangan digiigiit,” Syane bergumam dgn gejolak biirahii yg meniinggii. “ ”
Meliihat Syane yg meniinggii, segera tanganku pun berpiindah ke bagiian paha.
Jemariiku mulaii menyusup di bawah rok mininya dan mulaii meraba-raba paha yg
putiih mulus, sampaii meyentuh CD-nya
yg juga berenda. Perlahan kulepaskan CD iitu, kemudian kembalii bergeriilya di sektor vip hiingga sampaii
di sebuah bukiit keciil yg tandus.
Rupanya Syane baru
saja mencukur habiis rambut rambut kemaluannya, sehiingga dgn leluasa kutemukan
celah di bukiit iitu. Ujung jariiku menyusup masuk ke dalam celah dan mulaii
memaiinkan cliitoriisnya yg kenyal dan
berlendir. Badan Syane mulaii bergetar seraya terus mengeluarkan suara desahan-desahan
niikmat,ahh… ahh… ahh…, ourghh sayg, disertaii dorongan pantat, aku pun semakiin
bernafsu untuk meremas-remaskemaluannya. “”
Tiiba-tiiba Syane bangkiit darii duduknya sembari berkata, “Mas mau liihat aku menarii
striiptease ga?” sedikiit terkaget,
segera aku menganggukkan kepala pertanda spakat dgn
usulnya. Syane pun
kembalii mengenakan seluruh pakaiiannya dan mulaii memiiliih lagu yg akan menemaniinya
menarii-narii. “”
Syane mulaii berdirii di tengah-tengah ruangan ketiika lagu mulaii
dilantunkan, badannya mulaii
meliiuk-liiuk mengiikutii iirama lagu. IIa meliiuk-liiukkan badannya yg siintal
dgn lemah gemulaii dan menggaiirahkan, dgn sesekalii meremas-remas buah dadanya
dan terkadang meraba-raba kemaluannya sembari menjulurkan liidahnya. Satu lagu
berlalu, Syane kembalii menanggalkan kaos dan BH-nya,
sembari terus meliiuk-liiukkan badannya.
Aku sebetulnya sudah tiidak dapat menahan gaiirah
biirahii ini. apalagii meliihat buah dadanya yg ranum bergoyg-goyg
dgn iindahnya. Meliihat saya yg mulaii bliingsatan karena nafsu, Syane semakiin hot meliiuk-liiukkan badannya yg siintal. Sampiia
tiiba-tiiba iia melepaskan rok mininya lalu melemparkannya ke arahku “Buka, buka, buka CD -nya,” teriiak ku.
Mendengar teriiakanku Syane makiin kerasukan danv semakiin bernafsu meliiuk-liiukkan
badannya dgn terus meremas-remas buah dadanya .
Sesudah puas melangsungkan gerakan-gerakan yg
merangsang, Syane membelakangiiku
dan mulaii memelorotkan CD secara perlahan-lahan yg semakiin membuat nafsuku tak
terbendung. Segera kupeluk badannya dan kuremas-remas buah dadanya darii
belakang. Tanganku dgn cepat menariik lepas CD -nya yg masiih menempel di kakiinya serta
tanganku langsung menyusup ke celah di bukiitnya yg tandus. Syane melenguh
keniikmatan,
“Aahh… ahh… ahh… ahh,
ahh, ohh… Mas, ” ” udah ga tahan niich
piingiin ngerasaiin tusukan pedang Mas yg kuat dan perkasa,” katanya.
“hhhhmmmm” segera kulepaskan celana jeans yg kukenakan. “”
Tiiba-tiiba aku teriingat bahwa aku membawa seutas talii dan penutup mata yg akan kugunakan untuk
mengiikat tangan Syane dan juga menutupii kedua matanya. Segera kusampaiikan iideku
iitu sembari terus merangsangnya dgn remasan-remasan di buah dada dan juga
kemaluannya. Syane mengangguk-angguk tanda iia menyetujuii iideku iitu, lekas aku mendudukkan
badan Syane kembalii
di sofa . dan aku pun mulaii mengiikat kedua tangannya di sofa dan kemudian
matanya pun kututupii dgn selembar kaiin. Nafsuku benar-benar memuncak meliihat
Syane yg
dalam keadaan telanjang bulat, teriikat dan tertutup matanya. Meliihat Syane yg sudah tak berdaya dan pasrah, aku pun langsung
membuka CD yg
kukenakan dan mengacunglah” Oscar” yg keras dan gagah.
Tanpa piikiir panjang
kudekap badannya. Remasan-remasan keciil kembalii kuberiikan di sekiitar dada.
Kecupan-kecupan basah kulaygkan di tengkuk leher. Tangan kananku bergeriilya
memaiinkan perannya di sektor bawah. Kurasakan kemaluannya mulaii berlendir.
Desahan desahan kembalii terdengar.
“aaaaaarrghhhhgh….. maaaaaaasss…..” kalii ini sedikiit bertekanan.
Sejenak kulepaskan pelukanku. Kubariingkan badannya di sofa. Kakiinya kubuka lebar sampaii terlihatlah
gundukan keciil kenyal tak bertulang.
Sedikiit remang-remang, namun cukup jelas. Seoalah masiih tak puas membuat Syane menggeliinjang,
aku pun
mulaii mencciiumii paha iindah yg jenjang iitu. Perlahan tetapi pastii
kuarahkan kecupan menuju selangkangan… badan Syane mulaii bergetar hebat…
”maaaaaaaasss ampuuunnn aarrrggghhh….” kujiilat… kukecup
kliitoriisnya. Sedikiit kuhiisap. Lendir semakiin deras kurasakan menghujam
liidahku. Syane
semakiin bergejolak… badannya terus bergetar menahan perlakuanku.
“masss… arrrgghhh… ayooo….” Cukup puas kuarahkan sii”OTONG
aliias OSCAR” ke kemaluan Syane.
Kurasakan benar ujung kemaluanku menyentuh dinding
kemaluanya. Walaupun sudah kebasahan, ternyata lubang kemaluannya begiitu
sempiit. Dalam hatiiku bergumam
” giila niikmat betul”
“aarrrggghhh” aku melenguh. Ngiilu bercampur niikmat kurasakan. Badanku iikut
bergetar. Syane
kembalii mendesah
“ aaaarrrggh,.. maass…” kudorong kemaluanku semakiin dalam,…
ngiilu yg kurasakan juga semakiin dahsyat…
“Arrggghhh…..” kalii ini suaraku sedikiit lebiih keras. Entah…. baru kurasakan kemaluan yg
sepertii ini. Kuayunkan badanku mengiikutii iirama. Seakan membuat gelombang.
Membombardir pertahanan Syane.
Keniikmatan kurasakan begiitu hebat. Masiih penasaran dgn keniikmatan iitu,, aku mencoba
diam sejenak. Kurasakan ujung kemaluanku. Benar-benar kurasakan. Ngiilu…. ya
tetap ngiilu. Tetapi beriirama…
“oh my ghost!!!! Ternyata kemalluan Syane menghiisap
kemaluanku. Seaakan akan iingiin menelan nya mentah2. “orrrghhhh…. “aku merem
melek merasakannya.
Beberapa saat kita bergulat mengiikutii permaiinan
keniikmatan ini. Hiingga akhiirnya tangan Syane mencengkeram punggungku. Sontak aku terkaget…
“aarrrggghhh …. maassss….!!!” Syane berteriiak
sejadi jadinyya…. kurasakan hangat lendir mulaii mengaliir. Kucabut kemaluanku.
Tetapi Syane belom
melepas cengkeraman nya. Tiiba-tiiba menyemburlah caiiran keniikmatan
darii kemaluan Syane. Sepertii gunung berapii yg meletus….
“ssssrrrtttt……” pelan tetapi terdengar jelas suara darii
kemaluan Syane tanda
sesuatu sudah keluar darii sana… membombardir badanku bak senjata apii…
badannya menggeliinjang tak beraturan. Nafasnya tersengal sengal. Syane menjeriit sepeertii
kesurupan. Tak berapa lama badanku juga bergetar pertanda peluru liiar akan
segera keluar. Kuniikmatii betul apa yg akan terjadi…. dan….
”aaaarrgghhh Syaaaannnneeee saaaayyyaaannggg….” ku tumpahkan aiir maniiku kedada Syane. Tak terasa setengah jam sudah berlalu.
Hiingga akhiirnya aku dan Syane merasakan keniikmatan yg luar biiasa.
Selesaii mengatur nafas kita bergegas merapiikan dirii.
Kuanggap cukup.. Kukembaliikan semua ke posiisii semula. Tak lupa ku kecup keniing Syane.
“teriima kasiih sayg” ucapku. Memang masiih tersedia 15
meniit kita di dalam ruangan iitu. Tetapi tak apalah kita sudah merasa
puas. Hiingga kita putuskan untuk
meniinggalkan ruangan iitu. Tak lupa kutiinggalkan selembar uang biiru sebagaii
tiip di atas meja.
Sepanjang perjalanan pulang kurasakan,,, Suasana
begiitu nyaman kuniikmatii menyusurii iindahnya malam kota jakarta. Haha...
0 komentar:
Post a Comment