SangekNihh - Rika Teman SMP Ku Yang Binal - Kali ini
SangekNihh akan menceritakan Cerita Sex Terbaru Rika Teman SMP Ku Yang Binal.
Mau tahu kelanjutan ceritanya? Langsung aja yuk baca dan simak baik-baik
pengalamanku ini.
Pada waktu itu aku masih duduk di SMP kelas II, pernah
terjadi kejadian yang sangat mengasyikan dan lebih baik ini jangan ditiru. Pada
waktu di SMP, aku termasuk anak yang cukup nakal dan sekolahku itu pun
merupakan sekolah yang banyak menampung para anak-anak nakal, sehingga tanpa
kusadari aku pun bisa dibilang lumayan lebih banyak nakalnya dari pada baiknya.
Saat itu ada seorang teman sekelasku yang bernama Rika. Rika
memang cewek yang paling dekat dengan cowok dan terkenal paling bandel juga
nakal. Tidak jarang teman-teman pun menyimpulkan bahwa dia cewek binal, karena
dia berpenampilan agak seronok dibandingkan teman-temannya, yaitu dengan baju
sekolah yang tidak dimasukkan ke dalam, melainkan hanya diikat antar ujung kain
dan menggunakan rok yang sangat minim dan pendek, yaitu satu telapak tangan
dari lutut. Rika seorang gadis yang cukup manis dengan ciri-ciri tinggi yang
pada waktu itu sekitar 160 cm, berat badan 45 kg dengan kulit putih serta
bentuk wajah yang oval. Rika memiliki rambut sebahu, hitam tebal, pokoknya oke
punya tuh doi.
Setelah bel kelas berbunyi yang tandanya masuk belajar,
semua murid-murid masuk ke kelas. Tetapi anehnya, empat anak yang terdiri dari
3 cowok dan 1 cewek itu masih mengobrol di luar kelas yang tempatnya tidak jauh
dari WC, dan sepertinya terjadi kesepatan diantara mereka. Setelah pelajaran
kedua selesai, teman-teman cowok yang bertiga itu meminta ijin keluar untuk ke
WC kepada guruku yang mengajar di pelajaran ketiga, sehingga membuatku curiga.
Di dalam hatiku aku bertanya, "Apa yang akan mereka
perbuat..?"
Tidak lama setelah teman-teman cowok meminta ijin ke WC
tadi, malah Rika pun meminta ijin kepada guru yang kebetulan guru pelajaran
Bahasa Indonesia yang lumayan boring. Rasa penasaranku makin bertambah dan
teman-temanku juga ada yang bertanya-tanya mengenai apa yang akan mereka
perbuat di WC. Karena aku tidak dapat menahan rasa penasaranku, akhirnya aku
pun meminta ijin untuk ke WC dengan alasan yang pasti. Sebelum sampai di WC
kulihat teman-teman cowok kelasku yang bertiga itu kelihatannya sedang menunggu
seseorang. Tidak lama kemudian terlihat Rika menuju tempat teman-teman cowok
tersebut dan mereka bersama-sama masuk ke kamar WC secara bersamaan.
Rasa penasaranku mulai bertambah, sehingga aku mendekati
kamar WC yang mereka masuki. Terdengar suara keributan seperti perebutan
makanan di ruangan tersebut. Akhirnya aku masuk ke kamar WC, secara
perlahan-lahan kubuka pintu kamar WC yang bersampingan dengan kamar WC yang
mereka masuki, sehingga percakapan dan perbuatan mereka dapat terdengar dengan
jelas olehku.
"Hai Dho,
Gaa, siapa yang akan
duluan..?" tanya Iwan kepada mereka.
Dijawab dengan serentak dari mulut Rika seorang cewek, dia
menjawab dengan nada menantang, "Ayo.., siapa saja yang akan duluan. Aku
sanggup kok kalaupun kalian langsung bertiga..!"
Aku bertanya-tanya, apa sih yang mereka perundingkan,
sampai-sampai saling menunjuk dan menantang seperti itu. Tapi aku tetap terdiam
membisu sambil memperhatikan kembali, apa yang akan terjadi.
Setelah itu, tidak lama kemudian Angga menjawab dengan
nada ringan, "Yah udah, kalau begitu Kita bertiga bareng-bareng ajah. Biar
rame..!" katanya.
Langsung disambut ucapan Angga tersebut oleh Rika, "Ayo cepetan..!
Nanti keburu pulang sekolah."
Dan akhirnya Ridho
pun berucap, "Ayo Kita mulai..!"
Setelah itu tidak terdengar suara percakapan mereka lagi,
tetapi terdengar suara reslueting yang sepertinya dibuka dan juga suara orang membuka
baju.
Tidak lama kemudian terdengar suara riang mereka bertiga
dengan ucapan menanyakan pada Rika, "Hey Ka.., Siapa sih yang paling besar
alat kelamin Kami bertiga ini..?"
Rika pun menjawab dengan nada malu-malu, "Kayanya sih Ridho yang
paling gede, hitam lagi." dengan sedikit nada menyindir dan langsung
dijawab oleh Ridho, "Hey
Ka..! Cepetan buka tuh baju Kamu, biar cepet asik si Tommy, Kita nih enggak kuat lagi..!"
Setelah terdengar Rika membuka bajunya, tidak lama kemudian
terdengar suara teman-teman cowok bertiga, Ridho, Angga, Iwan
dengan nada ganas, "Wauw.., benar-benar body Kamu Ka, kaya putri turun
dari langit..!"
Tidak lama kemudian Angga bertanya pada Rika, "Ka.., kalau Aku
boleh tidak meraba buah dadamu ini yang bagaikan mangkuk mie ini Ka..?"
Rika pun menjawab dengan nada enteng, "Yah sok aja,
yang penting jangan dirusak ajah..!"
Ridho pun sepertinya tidak mau kalah dengan Angga, dia pun bertanya, "Ka.., Aku
bolehkan memasukkan alat kelaminku ke lubang gua rawamu ini kan Ka..?"
sambil meraba-raba alat kelamin Rika.
Rika pun menjawab dengan nada mendesak, karena alat
kelaminnya sepertinya sedang diraba-raba oleh Ridho, "Aahh.. uhh.. boleh Dho.. asal jangan sangar yah Dho..!"
Dan terakhir terdengar suara Iwan yang tak mau kalah juga,
"Ka.., Aku boleh kan menciumimu mulai dari bibir hingga lehermu Ka..,
boleh kan..?"
Rika menjawab dengan nada seperti kesakitan, "Awww..
Uuuhh.. iya-iya, boleh deh semuanya..!"
Suara-suara tersebut terdengar olehku di samping kamar WC
yang mereka isi, yang kebanyakan suara-suara tersebut membuat saya risih
mendengarnya, seperti, "Aaahh.. eehh.. aawww.. eh-eh.. oww-oowww..
sedap..!"
Dan tidak lama kemudian terdengar suara Rika, "Kalian
jangan terlalu nafsu dong..!" kata Rika kepada teman-teman cowok tersebut,
"Karena Aku kan sendirian.., sedangkan Kalian bertiga enggak sebanding
dong..!"
Tetapi mereka bertiga tidak menjawab ucapan Rika tersebut,
dan akhirnya terdengar suara jeritan kesakitan yang lumayan keras dari Rika,
"Aaawww.., sakit..!"
Rika kemudian melanjutkan dengan ucapan, "Aduh Dhoo.., Kamu udah mendapatkan
keperawanan Saya..!"
Dijawab dengan cepat oleh Ridho, "Gimana Ka..? Hebatkan Saya."
Setelah itu Ridho pun mendesah seperti kesakitan, "Adu.. aduh.., kayanya
alat kelaminku lecet deh dan akan mengeluarkan cairan penyubur." kata-katanya
ditujukan kepada teman-temannya.
Tidak lama kemudian Iwan bertanya kepada Rika, "Ka aku
bosan cuma menyiumi Kamu aja Ka.., Aku kan kepingin juga kaya Ridho..!"
Iwan pun langsung bertukar posisi, yang anehnya posisi Iwan
tidak sama seperti yang dilakukan Ridho,
yaitu memasukkan alat kelaminnya ke lubang pembuangan (anus) dari belakang,
sehingga Rika tidak lama kemudian menjerit kedua kalinya.
"Aaawww.. Iiihh.. perih tahu Wan..! Kamu sih salah
jalur..!" rintih Rika menahan sakit.
Tetapi sepertinya Iwan tidak menghiraukan ucapan Rika, dan
terus saja Iwan berusaha ingin seperti Ridho, sampai alat kelaminnya mencapai klimaks dan mengeluarkan
cairan penyejuk hati. Hanya berlangsung sebentar, Iwan pun menjerit kesakitan
dan alat kelaminnya pun dikeluarkan dari lubang pembuangan dengan mengatakan,
"Aaahh.., uuhh.., uuhh.., enaak Ka, makasih. Kamu hebat..!"
Angga yang setia hanya meraba-raba payudara Rika dan sekali-kali
menggigit payudara Rika. Tetapi ternyata akhirnya Angga bosan dan ingin
seperti kedua temannya yang mengeluarkan cairan penyubur tersebut sambil
berkata, "Ka.., Aku juga mau kaya mereka dong, ayo Ka..! Kita
mainkan.."
Rika menjawab dengan nada lemas, "Aduh Gaa..! Kayanya Aku udah capek Gaa, sorry yah Gaa..!"
Akhirnya Angga kesal pada Rika dan langsung saja Angga menarik tangan Rika
kepada alat kelaminnya dengan menyodorkan alat kelaminnya.
"Ka.., pokoknya Aku enggak mo tahu.., Aku pinggin kaya
mereka berdua..!"
Rika menjawab dengan nada lemas, "Aduh Gaa.., gimana yah, Aku benar benar lemas Gaa..!"
Aku tetap terdiam di kamar WC tersebut.
Ada sekitar 45 menit berlanjut, dan aku pun berpikir apakah
mungkin mereka berbuat oral seks karena masih duduk di SMP. Hal ini mendorong
rasa penasaran tersebut untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Akhirnya aku
dapat melihat mereka dari atas, karena kamar WC di sekolahku pada waktu itu
tembok pembaginya tidak tertutup sampai dengan atas langit, sehingga aku dapat
melihat mereka berempat. Karena kesal akibat Angga tidak dipenuhi permintaannya, akhirnya Angga menarik
kepala Rika ke depan alat kelaminnya yang sudah menegang tersebut.
Angga berkata dengan nada mengancam kepada Rika, "Ayo Ka..! Kalo
gitu kelomohi alat kelaminku hingga Aku merasakan enaknya seperti
mereka..!"
Setelah berusaha memanjat untuk melihat adgean secara
langsung, aku dapat melihat dengan jelas. Rika seorang cewek langsung saja
mengerjakan apa yang disuruh oleh Angga,
sedangkan temannya yang berdua lagi, Ridho dan Iwan duduk di lantai, tergeletak
menahan rasa enak bercampur sakit yang mereka rasakan tersebut.
Tidak berlangsung lama, Angga berkata kepada Rika, "Ka.., Ka..,
Ka.., ahh.. aah.. awas Ka..! Aku akan mengirimkan cairan penyuburku yang hebat
ini..!"
Kulihat Rika langsung menyopotkan alat kelamin Angga dari
mulutnya, dan terlihat raut wajah Rika yang sayu dan sendu bercampur gembira
karena dapat uang dan sedih karena keperawanannya sudah hilang oleh mereka
bertiga. Dasar Angga sedang kesal, Angga menyemprotkan cairan penyuburnya kepada Rika dan kedua temannya
dengan mendesis kesakitan terlebih dahulu.
"Aaahh.., uuhh.., Awas cairan penyuburku ini diterima
yah..!" kata Angga sambil tangannya tetap mengocokkan penisnya.
Kulihat Angga menyempotkan cairan penyubur itu dari alat kelaminnya secara
kasar.
Setelah ada 15 menit sehabis Angga mengeluarkan cairan penyuburnya, kulihat
mereka langsung berpakaian kembali setelah mereka menyopotkan baju-baju mereka
sampai tidak tersisa sehelai kain pun. Sebelum mereka keluar, aku langsung
cepat keluar dari kamar mandi tersebut secara perlahan-lahan agar tidak
terdengar oleh mereka. Kemudian aku menuju ke kelas yang telah memulai
pelajarannya dari tadi. Hanya berselang beberapa menit, mereka masuk ke kelas
seorang-seorang agar tidak ketahuan oleh guru kami.
Hari itu tidak terasa lama sampai bel keluar sekolah
berbunyi. Kulihat mereka bertiga teman cowokku, Angga, Iwan, Ridho sedikit lelah, seperti kehabisan nafas dan anehnya mereka
berjalan seperti kehabisan tenaga.
Karena aku suka iseng ke temen, aku langsung bertanya kepada
mereka bertiga, "Hey Kalian kayanya pada lemes banget. Habis ngebuat su..,
sumur yah..?"
Langsung dijawab dengan enteng oleh perwakilan mereka
bertiga, yaitu Angga,
"Iya Bie, enak tahu kalo ngegali sumur tersebut dengan rame-rame..!"
"Ohh gitu yah..?" jawabku dengan tersenyum karena
tahu apa yang mereka perbuat tadi.
Tidak jauh dari tempatku berdiri, kulihat Rika berjalan
sendirian dengan memegang tas kantongnya yang sehari-hari tasnya selalu di atas
pundaknya. Sekarang hanya dibawa dengan cara dijingjing olehnya.
Langsung saja aku memanggilnya, "Ka.., Rika.. Ka..
tunggu..!"
Rika menjawab dengan nada lemas, "Ada apa Bie..?"
Karena aku juga ingin iseng padanya, kulangsung bertanya,
"Ka.., kayanya Kamu kecapean. Habis tertembak peluru nyasar yang
menghajarmu, ya Ka..?"
Rika pun menjawab dengan nada kesal, mungkin bahkan
tersindir, "Yah.. Bie.., bukan peluru nyasar, tapi burung gagak yang
nyasar menyerang sarang tawon dan goa Hiro, tahu..!"
Mendengar nadanya yang tersinggung, aku langsung meminta
maaf kepada Rika.
"Ka.., maaf. Kok gitu aja dianggap serius, maaf yah
Ka..?" kataku menenangkannya sambil tersenyum bersahabat.
Karena aku penasaran, aku langsung menyerempet-menyerempet
agar terpepet.
"Ka.., boleh enggak Ka, Aku coba masuk ke goa Hiro
tersebut..? Kayanya sih asik.. bisa terbang kaya burung..!" pintaku sambil
tertawa pelan.
Karena Rika sudah kesal dan lelah, Rika menjawab, "Apa
sih Kamu Bie..? Kamu mau goa Saya, nanti dong antri.., masih banyak burung yang
mau masuk ke goaku, tahu..!"
Dan akhirnya aku tertawa dengan rasa senang.
0 komentar:
Post a Comment