Teman Mamaku Yang Begitu Pintar ~ Sangek Nihh

Monday, February 26, 2018

Teman Mamaku Yang Begitu Pintar



SangekNihhTeman Mamaku Yang Begitu Pintar - Kali ini SangekNihh akan menceritakan Cerita Sex Terbaru tentang Teman Mamaku Yang Begitu Pintar. Mau tahu kelanjutan ceritanya? Langsung aja yuk baca dan simak baik-baik pengalamanku ini.

Nama saya Riga. Sekarang saya masih kuliah di Universitas dan Fakultas paling favorit di Yogyakarta. Saya ingin menceritakan pengalaman saya pertama kali berkenalan dengan permainan seks yang mungkin membuat saya sekarang haus akan seks.

Waktu itu saya masih sekolah di salah satu SMP favorit di Yogyakarta. Hari itu saya sakit sehingga saya tidak bisa berangkat sekolah, setelah surat ijin saya titipkan ke teman terus saya pulang. Ketika sampai di rumah Papa dan Mama sudah pergi ke kantor dan Mama pesan supaya saya istirahat saja di rumah dan Mama sudah memanggil Tante Rina untuk menjaga saya. Tante Rina waktu itu masih sekolah di sekolah perawat. Sehabis minum obat, mata saya terasa mengantuk. Ketika mau terlelap Tante Rina mengetuk kamarku.


Dia bilang, “Gha, sudah tidur?”
Saya jawab dari dalam, “Belum, tante!”
Tante Rina bertanya, “Kalau belum boleh tante masuk.”
Terus saya bukakan pintu, waktu itu saya sempat kaget juga melihat Tante Rina. Dia baru saja pulang dari aerobik, masih dengan pakaian senam dia masuk ke kamar. Walau masih SMP kelas 2 lihat Tante Rina dengan pakaian gitu merasa keder juga. Payudaranya yang montok seperti tak kuasa pakaian senam itu menahannya. Kemudian dia duduk di samping. Dia bilang, “Gha, kamu mau saya ajari permainan nggak Gha?” Tanpa pikir panjang, saya jawab, “Mau tante, tapi permainan apa lha wong Riga baru sakit gini kok!”

Tante Rina berkata, “Namanya permainan kenikmatan, tapi mainnya harus di kamar mandi. Yuk” Sambil Tante Rina menggandeng tanganku masuk ke kamar mandi saya. Saya sih mau-mau saja. Kemudian mulai dia melorotkan celana saya sambil berkata, “Wah, burungmu untuk anak SMP tergolong besar Gha.” Tante Rina terkagum-kagum. Waktu itu saya cuma cengengesan saja, lha wong hati saya deg-degan sekali waktu itu.

Terus dia mulai membasahi kemaluan saya dengan air, kemudian dia beri shampo, terus digosok. Lama-lama saya merasa kemaluan saya semakin lama semakin keras. Setelah terasa kemudian dia melucuti pakaiannya satu demi satu. Ya, tuhan ternyata tubuhnya sintal banget. Payudaranya yang montok, dengan pentil yang tegang, pantat yang berisi dan sintal kemudian vaginanya yang merah muda dengan rambut kemaluan yang lebat. Kemudian dia berjongkok, setelah itu dia mengulum penis saya, dadanya yang montok ikut bergoyang. Dada dan nafasku semakin memburu.

Saya cuma bisa memejamkan mata, aduh nikmatnya yang namanya permainan seks. Kemudian, saya nggak tahu tiba-tiba saja naluri saya bergerak. Tangan saya mulai meremas-remas dadanya, sementara tangan saya yang satu turun mencari liang vaginanya. Kemudian saya masukkkan jari saya, dia meritih, “Akhh, Riga!” Saya semakin panas, saya kulum bibirnya yang ranum, saya nggak peduli lagi. Setelah bibir, kemudian turun saya ciumi leher dan akhir saya kulum punting susunya. Dia semakin merintih, “Aakhh, Riga terus Gha!” Saya nggak tahu berapa lama kami di kamar mandi, terus tahu-tahu dia sudah di atas saya. “Riga sekarang tante kasih akhir permaianan yang manis, ya?” Dia meraih kemaluan saya yang sudah tegang sekali waktu itu. Kemudian dimasukkan ke dalam vaginanya. Kami berdua sama-sama merintih, “Akhh! Lagi tante… lagi tanteee.” Terus dia mulai naik turun, sampai saya merasa ada yang meletus dari penis saya dan kami sama-sama lemas. Setelah itu kami mandi bersama-sama. Waktu mandi pun kami sempat mengulangi beberapa kali.

Setelah itu kami berdua sama-sama ketagihan. Kami bermain mulai dari kamar saya, pernah di sebuah hotel di kaliurang malah pernah cuma di dalam mobil. Rata-rata dalam satu minggu kami bisa 2-3 kali bermain dan pasti berakhir dengan kepuasan karena Tante Rina pintar membuat variasi permainan sehingga kami tidak bosan. Setelah Tante Rina menikah saya jadi kesepian. Kadang kalau baru kepingin saya cuma bisa dengan pacar saya, Nadine.

0 komentar:

Post a Comment