SangekNihh - Menyetubuhi Sepupuku Dan Temannya - Kali ini
SangekNihh akan menceritakan Cerita Sex Terbaru ketika aku Menyetubuhi Sepupuku
Dan Temannya. Mau tahu kelanjutan ceritanya? Langsung aja yuk baca dan simak
baik-baik pengalamanku ini.
Perkenalkan namaku Rendy aku berusia 24 tahun diusiaku saat
ini belum paham betul tentang percintaan sungguh disayangkan umurku yang sudah
seperempat abad ini minim pengetahuan dalam dunia percintaan beda dengan anak
jaman sekarang yang umurnya masih SMP saja sudah kenal betul dengan cinta
cintaan.Satu ketika, aku diminta Risa bantuin bikin desain logo acara skolah
dia. Waktu itu, aku di kuliah dan Risa di sma. Kebetulan ditinggal orang rumah,
aku dan Risa berduaan di kamar aku karena komputer aku ada di kamar.
“Rendy, kenapa Kamu lom punya pacar?”, tanya Risa memecah
suasana. Aku yang lagi serius cuma bengong sambil menoleh ke Risa dan aku kaget
karena mukanya deket banget am aku sampe aku bisa kerasa nafasnya dia (untung
nafasnya ga bau hehehe). Dikit deg2an juga aku ngeliat muka manis Risa yang
deket banget.
“eh..gak aja..maksud Rendy, lom mau”, jawab aku sekenanya
sambil nerusin kerjaannya.
Puluhan menit lewat dan rupanya Risa mulai pegal karena dia
duduk di kasur aku di lantai dan komputernya di deket kasur aku. Beberapa kali Risa
harus merubah posisi dan kadang dia bertanya soal bentuk logonya. Entah
disengaja ato gak, tiap kali dia ganti posisi duduk, pasti lengan kiri aku
Selalu nyenggol tokednya yang sekel.
Berulang kali disenggol, batang aku merespon. Mulai on aku.
Curi2 pandang, aku liat belahan kaos Risa. Siang itu dia pake hotpants hitam
dan atasan putih longgar, membuat aku bisa ngeliat bebas ke dalam bajunya. Aku
bisa intip bra biru Risa yang kayaknya kekecilan nampung tokednya yang putih
bulat.
“ih Sa, jangan nempel2 gitu dong”
“napa Rendy?”
“gak enak aja. Itu kamu nempel di aku”
“apaan aku Rendy?”
“tuh..toked kamu”, jawab aku sekenanya sambil tetap liat monitor.
Diam sejenak.
“emang kenapa kalo nempel?”
“ya jadi bikin pengen kalee naa”
“hayo pengen apa?”
“ya pengen megang hehehe”
“kamu mau megang toked aku nich?”
Aku terkesiap. Aku nengok ke samping. Risa sedang tegak
duduknya dengan cetakan toked bulat dan muka Risa yang kemerahan.
“emang boleh?”
“boleh Sich Renn”, lanjut Risa sambil langsung ngambil
tangan kiri aku dan dia taro di tokednya yang empuuuk banget. Tanpa tunggu
lama, aku langsung remes toked Risa.
“sshhhhhh……..Rennn……..aaaaahhhhhhhhhh……mmmmmhhhhhhh h”
“dua duanya boleh na?”
“sssshhh….iyaahh…megang ajaa….”
Kini, 2 tangan aku sudah sibuk meremas toked Risa yang
bener2 sekel. Gak puas disitu, aku minta ijin untuk meremas dari dalam. Risa dengan
gampang mengiyakan permintaan aku dan tangan kanan aku mulai turun mencari
ujung kaos dan mulai merambat masuk kaos Risa dan menemukan bra Risa. Aku remes
dan aku gesek2
‘aakkkhhh…Reennn….teruss kannn…enakk bangett..”
“toket kamu kenyal banget Sa..”, jawab aku sambil menikmati
kekenyalan toked ini.
“Sa, bole aku kenyot gak?”, tanya aku yang langsung dijawab
anggukan.
Aku tarik kaos Risa ke atas, dan aku dorong bra birunya ke
atas. 2 toked putih bulat dan sekel menggantung bebas dengan pentil sedikit
kemerahan. Langsung aku serbu toked2 itu. Aku isep gantian pentil kiri dan
kanan. Risa merintih dan bergerak liar, terutama ketika aku gigit kecil
pentilnya. Aku lirik, Risa mulai menggesek2an pangkal pahanya, Fika sudah siap
rupanya.
Aku berputar ke arah belakang Risa, dan aku pelulk dia dari
belakang. Aku cium tengkuknya dan aku remas toked nya dari belakang sedikit
gemas.
“aaahhh…kokooo…pelan pelan…aaakkhhhh…….pentil
ko….pelintirr….aaakkhhh”, aku ikutin kemauan Risa. Aku pelintir pentil toked
nana kadang keras kadang lembut.
Melihat Risa makin horny, tangan kanan aku turun ke pangkal
paha Risa. Aku gesek turun naik dan bikin Risa makin merintih keras dan
mendorong tangan aku biar makin kegesek ama mekinya.ketika aku liat gerakan Risa
makin gak beraturan dan dia merintih makin keras dengan mata tertutup, aku
percepat gerakan tangan aku dan dia pun orgasme.
“aaakakhh….aku dapeeeeeeeeeeeeetttttttttttttttttttttt….aaaaaaaaaa
aahhhhhhhhhhhhhhh!!!!!”
Tangan aku dijepit pahanya yang mengejang karena orgasme.
Setelah Risa buka mata, dia langsung mengarah ke aku dan
meremas batang aku yang emang udah keras dari tadi.
“Sekarang, buat kamu ya Renn”, Risa nurunkan celana dan cd
aku dan mulia mengocok batang aku. Selang seling, Risa menghisap batang aku dan
sangat enak. Apa anak ini uda pernah ya?., pengalaman sekali batin aku.
Makin lama, kocokan dan hisapan Risa membuat pertahanan aku
hampir runtuh.
“na….aahh…. Sa aku dah mau dapet nich..”, kata aku sambil
memegang kepala Risa dan menyodok lebih keras.
Risa sedikit gelagapan dan tepat aku mau keluar, Risa menarik
kepalanya dan mengocok kencang serta ujung lidahnya menyapu ujung batang aku.
Aku muncrat. Pipi, hidung, mulut, dada dan baju Risa dan sprei aku terkena
muncratan.
Setelah kondisi reda, aku melihat Risa yang masi ngeliatin
aku dengan muka belepotan sperma aku sambil senyum. Makin cakep aja nih sepupu
aku.
“Sa koq kamu mau ginian am aku?”
“abis aku uda suka ama kamu Rennn dari dulu”
“Risa kamu kayaknya uda pernah ya melakukan sebelum barusan
punya?”
“gak kok, cuma liat di bf aja (blue fillm)”
“ooo. Tapi kamu hebat na, Rendy puas banget”
“heheh makasi Rennn. Aku ke toilet dulu ya, bersih2”
Ditinggal Risa ke toilet, aku melihat postur sepupu aku ini.
Dengan baju masi berantakan, bra terangkat, dengan hotpants hitam, Risa bener2
cewek sempurna. Putih, mulus, cantik dan badannya nafsuin. Melalui pintu kamar
mandi aku yang gak dia tutup, aku liat dia beresin baju dan dalemannya.
“Rennn, da selesai lom logonya?”, tanya Risa memecahkan
lamunan jorok aku.
“eh..bentar lagi selesai”, jawab aku gugup sambil nerusin
kerjaan.
Sejak saat itu, kita berdua lebih deket tapi gak pernah
terulang lagi kejadian sama Risa waktu itu. Entah kenapa., aku kangen peristiwa
itu terulang kembali.
Bunyi ringtone hp aku membuyarkan lamunan.
Risa menelepon.
Dia butuh bantuan untuk membuat pelajaran komputernya. Wah,
asik nih pikir aku.
Gak nyampe sejam, Risa sudah datang. Aku denger dia ngobrol
ama nyokap dan masuk kamar aku.
Aku uda seneng aja dan langsung masuk kamar.
“hallo a….”, teriakan aku terputus saat liat ternyata Risa membawa
temannya.
Sebut saja Indah.
Indah ternyata sahabat Risa. Indah sedikit lebih pendek dari
Risa dengan berat proporsional, berkulit putih mulus, rambut hitam panjang
sepunggung dan terlbih dari semua, toked yang bulat penuh dan mancung sekali,
jelas lebih besar dari punya Risa.
“Indah”, Indah mengulurkan tangan.
“Rendy”, jawab aku smbil menikmati tangan Indah yang halus
berbulu.
“Ren, Indah minta dibantuin kerjaan Excel nih, soal fungsi2
gitu”
“ooh…bisa, gampang kok. Ayok”, ajak aku ke mereka. Indah mengambil
posisi di kiri aku sedangkan Risa di sebelah Indah. Ternyata harapan aku
menjadi nyata, kali ini Indah yang toketnya selalu tersenggol tangan aku ketika
dia ubah posisi duduk. Beda dengan Risa, Indah terlihat perubahannya, nafasnya
mulai gak teratur dan kakinya mulai disatukan dan bergerak sana sini. Sudah
horny Indah.
“Ren, aku mau keluar bentar ya”, Risa ngeloyor pergi.
“Rendy uda punya pacar lom?”
“lom Ndah, kenapa?”
“mau jadi pacar Indah gak?”, kaget aku dengernya. Sejenak
aku liat Indah dengan muka cantiknya dan gak tahu gimana, aku uda fk ama Indah.
Indah ahli bermain lidah, terbukti Indah membalas geraakan liar lidah aku di
mulutnya. Tangan aku uda gtel pengen remes tokednya.
Dengan tangan kiri mengelus punggungnya, tangan kanan aku
langsung meremas toked Indah kanan dan kiri.
“akkhhhh..Renn…….enak…terus kan Renn …….remess toked Indah…..”
“Ndah, toked kamu bagus banget. Ukuran berapa sih?
“34B Renn..”
“wow, gede banget..isep yah?”, Indah langsung mengangguk.
Dengan tangan kiri di punggung Indah, tangan kanan aku
menyibak kaos dewi yang hari itu memakai kaos ketat coklat muda sehingga
bongkahan tokednya bener2 terlihat bentuknya.
Aku sedikit kesusahan mendorong bra nya karena montoknya
toked Indah. Tangan kiri aku berusaha cari pengait bra dan terlepas sudah.
Toked Indah terdorong keluar dan menggantung bebas. Aku remes dengan gemes dan
lansgung aku jilat bagian bawah tokednya.
“aaaaaaiihhhh….gellliiiiiiiiii….aaaahhh……Renn……. .geliiiiiii”
“tapi enak gak..”
“enakkkkk….”
“Renn ….pentilnyaaaaa isep doongg…gatelll”, cerocos dewi
yang bikin aku tambah semangat.
Isapan dan remasa aku makin kenceng dan aku dorong Indah sampe
terlentang. Dengan 2 tangan, aku remes toket Indah dan aku pasang misionaris.
Walaupun masi baju lengkap, celana basket aku bsa membuat Indah yang hari itu
pake legging hitam merasakan batang aku. Aku tempelin dan aku gesek2.
“aaaahhhh…..teruuusss….iseeeeppp pentilnyyyaaa lagi Renn …..
Indah sukaaaaa”
Aku percepat gesekan aku.
“Rendyy…. Ndaaah ….aaaaahhhhh…….maauuu keluarrrr”
Aku konsentrasiin isapan aku di sekitar pentil Indah. Dan
ketika pas sudah mau dapet, aku gigit kecil pentil Indah.
“aaauuuu….aaaaaakkkkkkkhhhhhhhhhhh……Reeennnn oooooooo…!!!”,
aku sumpel mulut Indah dengan fk karena teriakannya mayan kenceng. Aku fk terus
selama Indah mendpat orgasmenya.
Merasa yakin, aku pelorotin celana dan cd aku dan aku
pelorotin juga legging Indah. Indah gak pake cd.
Aku liat mekinya yang berbulu jarang, dan putih mulus. Aku
deketin batang aku dan aku gesekin ke bibir meki dewi yang uda berlendir.
“Ndah, masukin ya?”
“iya Ren…masukin aja…buat Rendy”, jawab Indah sambil menutup
mata dan menggigit bibir ketika aku dorong batang aku masuk. Ternyata Indah sudah
gak perawan. Dengan susah aku masukin batang aku.
Sempitnya meki Indah mmbuat batang aku mulai perih. Aku
rangsang Indah lagi. Masih dengan batang di meki Indah, aku remes tokednya dan
aku permainin pentilnya. Merasa mulai licin lagi, aku mulai pompa Indah.
“uuuuuuhhhhhhh…..Reennnddyyy…..truuuussss”
Suara ini yang terdengar dari Indah terus menerus. Aku lirik
ke arah pintu, pintu kamar aku masi terkunci. Sembari mompa, aku mikir juga,
kemana Risa? Kok bisa tepat gini? Gimana klo dia masuk? Semua pikiran ada di
otak aku tapi dikalagkan nafsu yang sedang menggenjot Risa.
Aku cabut batang aku, aku minta Indah nungging.
Dengan posisi ini, aku pengen remes tokednya sembari ml.
ketika aku dapat tokednya, aku remes smbari aku maju mundur.
“oookkhhh….Rendyy…enak
bangettt….sssshhhh….aaaakkkhhhhh…..sshhh….sshhhh…. .terus Renn..”
Main dengan posisi ini membuat aku cepet orgasme. Beberapa
saat kemudian, aku akan orgasme, akupegang pantat putih montok Indah dan aku
percepat goyangan pantat aku.
“ooh…aahh…oohh..aahhh…Reeenn…aaahh…ooohhh…Renn…”
“Ndah …aku keluarrr”
“samaa juga Ren…aku mau keluar juga”
Tepat batang aku akan muncrat, aku tarik batang aku dan aku
muncrat di pantat Indah. Masih aku gesek2 ujung batang aku dengan bibir meki
nya tapi gak berani ampe masuk, bsa hamil anak orang nih.
Aku terduduk lemas di kasur aku. Di depan aku, Indah masi
nungging lemas. Mekinya terlhat terbuka dan berlendir bening. Melihat
pemandangan ini, aku horny lagi. Aku gesek2 mekinya pake telapak aku dari
belakang.
“aaahhh…Rennn….enaaakkk”, di luar dugaan, Indah masi ingin
lagi. Aku gesek2 terus sampe suatu ketika, Indah mulai bergerak cepat dan
badangnya mengejang. Pahanya lagi2 menjepit tangan aku. Aku biarin sampe
ototnya mengendur.
Aku terbangun. Aku liat Indah tidur telanjang di samping
aku. Sejenak aku kaget, dan duduk seketika. Mana Risa? Aku cek hp.
“Rendy, aku ada perlu sebentar nanti balik sorean. Have fun
ya ama Indah mmuachh”, tulis Risa di sms aku. Sedikit bingung aku bacanya.
Nengok ke Indah, Indah sedang tidur tengkurap dengan kaki
kiri sedikit naik sehingga mekinya bisa terlihat. Tokednya yang terjepit juga
terlihat menantang. Batang aku mulai minta disarungkan lagi. Pelan2 aku deketin
meki Indah dan aku elus2. Ternyata gak lama, mulai licin mekinya, aku terusin
sampe Indah mulai mengerang. Aku tengok, dia masi teratur nafasnya.
Perlahan aku angkat kakinya dan aku dorong batang aku.
“aahh..Ren? mau lagi..?”, Indah mengerjap2kan mata sambil
melihat posisi aku.
“iya Ndah, abis kamu seksi banget”
“ayo Ren…lanjutin lagi permainan kita”, sambut Indah sambil
menutup mata.
Dengan posisi ini, batang aku bisa lebih terasa bergesekan
dengan dinding meki Indah yang sangat soft dan licin. Bertahan di gaya ini, aku
remas toked Indah dan aku maini pentilnya keras2.
“uuuuuuuhhhhhh….Rennn… Indah uda mau dapet lagiiiii….. Rennn
….aaaahhhh”
“sama sayang…aku juga uda mau uuuuhhh….”
Makin semagat aku pompa, toked putih Indah terguncang2 atas
bawah.
Tiba2 aku cabut batang aku membuat Indah kaget.
“loh kok?…..aaakkkhhhh Reennddyy…”, ucapan Indah terhenti
ketika aku balik dia dan aku isep pentilnya.
“Reennn…teruuuussss…mau dapetttttt”
Dengan satu gerakan panjang, aku jepit pentil nya smentar
jari lain di toked satunya. Aku tarik ke atas berbarengan aku tusuk batang aku
dan aku goyang sedikit kasar.
“aaaahhhh kokooooo…..aaaaaakkkkkkkkhhhhhhhhhh!!!!!!!!!”
“aaaahh… Indah”
Kedua kaki Indah mengunci pantat aku. Aku muncrat di rahim Indah.
Aku kaget dan berusaha lepasin pantat aku tapi kuncian kaki Indah
membuat aku merasakan angetnya mani aku sendiri di meki Indah. Aku akhirnya
cabut batang aku dan keliatan dikit mani aku bercampur sama cairan nikmat Indah.
Aku terbaring di kasur dan melhat Indah. Mata terpejam,
toked putih bulat basah keringat naik turun, dengan pentil tegak ke atas. Turun
ke bawah, bulu2 jarang meki Indah bergerak2 kecil tertiup angin AC.
Aku deketin Indah dan aku fk dia. Setelah beberapa lama, aku
lepas bibir dia.
“kok kamu mau si ama aku?”
“abis Rendy jago katanya”
“hah? Kata sapa?”
“Risa”
Terkesiap aku dengernya. Berarti sepupu aku ini nakal juga
yah.
Melihat Indah yang masih ngos2an, aku naik horni lagi. Kali
ini aku fk dia sambil tangan aku remes2 tokednya. Sampe lama, aku gak sentuh
daerah mekinya.
“Rendy ….aaahhhh….gatelll…Reennn….aaaahhhh….maauu u….”
Karena aku yang uda ngilu bangt, tangan aku yang menggantikan
batang, dengan cepat, tangan aku menggesek meki Indah.
“ssshhhhhhhhhhaaaahhhhh…..aaaaaaaaaaakkkhhhhhhhh!! !!”,
seketika itu juga Indah orgasme lagi..
“aaaahhh….hhhhhmmmm…mmmfff…aaahhh… Rendy nakall…..aaahhhh”
Aku pelintir pentilnya dan aku peluk Indah. Tangan Indah mencari
pantat aku dan meremas-remas. Bener2 posisi nyaman waktu itu.
Menjelang sore, Indah aku suruh bersih2 dulu sebelum Risa dateng.
Risa dateng sore itu dan mereka meninggalkan rumah aku.
0 komentar:
Post a Comment